Posts

Showing posts from June, 2020

Mengungkap Rasa Malu dalam Bentuk Mengasihani Diri

Image
Photo by  Joshua Reddekopp  on  Unsplash Enggak ada yang nanyain kabar aku. Enggak ada yang peduli sama keadaanku sekarang. Enggak ada yang secara aktif inisiatif nanyain kondisiku lagi gimana saat ini. --- Self-pity.  Mengasihani diri. Mungkin itulah kondisi hatiku yang sebenarnya sedang terjadi saat ini. Aku juga lagi gak paham sih, ada apa ya sama diriku dalam beberapa waktu terakhir ini? Rasanya lebih  bad mood,  males ngerjain hal yang produktif, lebih suka tidur-tiduran sampe ketiduran beneran, main  game , lebih suka makan dan ngemil yang banyak tanpa peduli sama kondisi fisik yang gak banyak gerak, gitu-gitu deh. Padahal jika dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya, aku ngerasa  on fire  sekali ngerjain banyak hal. Mulai dari nulis artikel untuk sebuah media anak muda Kristen, bikin konten buat blog dan Instagram, bikin ide-ide strategi marketing buat kerjaan kantor, ngubungin orang-orang untuk nanya kabar mereka apakah mereka baik-baik saja... Ngapain sih lu Mei pake ped

Melihat Ulang Tahun Dari Sudut Pandang Berbeda

Image
Photo by  Lidya Nada  on  Unsplash (Tulisan ini tayang pertama kali di Instagram Story @atnisirc pada rubrik highlight 'Story Series') --- Ulang tahun. Tahun yang berulang(?) Sebuah pengulangan dari tahun(?) Orang Indonesia sering bilangnya: 'pertambahan usia'. Kalo di bahasa Inggris istilahnya:  BIRTHDAY. Birth =  kelahiran Day =  hari Birthday =  hari kelahiran. Lha emang bisa hari kelahiran diulang-ulang? Sebenarnya ulang tahun tuh apa sih? Perayaan? Atau cuma budaya? Atau jangan-jangan cuma dongeng buatan rangorang kreatip? --- Dapet kado yang banyak. Ngerayain pesta pake baju yang bagus. Dihadiri sejumlah orang-orang pilihan yang  disayangi  disenangi. Bersenang-senang, itu intinya. Sebuah harapan dan keinginan dari seorang perempuan yang minderan, rendah diri, temennya dikit, dan kadang ngerasa gak berguna ada di dunia ini. Sebuah harapan dan keinginan yang terpendam  at least  sampai dia berusia 17 tahun. --- Photo by  Monique Carrati  on  Unsplash 17 Mei 2010 mu

Layu dan Haus

Image
Photo by  Michael Dziedzic  on  Unsplash "Kau kuatkan aku bertahan Kau harapan dalam kesesakan Kau buktikan kesetiaan-Mu, Tuhan Engkau Allah Imanuel." --- Ketika lagu ini bukan lagi tentang gue menggumulkan seorang teman pria yang gue kasihi-- nope, it's over by His grace -- tapi sekarang tentang gue tengah bergumul menghadapi pelayanan di sebuah persekutuan; bagaimana gue belajar sedikit-sedikit membuka hati dan diri lagi untuk terlibat di sana. Tuhan begitu mengasihi mereka semua. Tuhan begitu mengasihi gue. Lalu siapa gue yang dengan sombongnya enggak mau mengasihi mereka? Lord, but...this is too difficult for me to do... Rasanya ingin mengatakan hal yang sama dengan nabi Musa ribuan tahun yang lalu:  "Siapakah aku ini, maka aku yang akan..." Atau dengan konteks jaman sekarang bahasanya lebih kayak:  "Harus aku? Bisakah jika orang lain saja?" --- Setelah banyak hal yang gue alami dan pelajari selama musim pandemi COVID-19 ini, setelah gue belajar me

Sebuah Pelajaran Berharga Abis Nembak Cowok Terus Ditolak

Image
Photo by  Jessica Christian  on  Unsplash (Tulisan ini telah tayang pertama kali di situs  WARUNGSATEKAMU.ORG  dan telah melewati proses penyuntingan oleh tim editorial) --- Aku lahir bukan sebagai orang Kristen, setidaknya sampai aku berusia 6 tahun ketika ayahku menanyakan apakah aku bersedia mengikuti kepercayaannya. Di masa-masa setelahnya, sangat sulit untuk beradaptasi dengan identitas baruku itu karena budaya serta lingkungan sosial seakan-akan mencap aku 'berbeda'. Beberapa konflik terjadi karena 'perubahan' ini, hingga akhirnya aku menyimpulkan bahwa diriku tidak berharga. Aku ditolak dan aku pantas untuk ditolak. Pemikiran akan identitas tersebut ternyata sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan kehidupanku sehari-hari. Aku jadi serba takut untuk melakukan sesuatu karena takut salah, takut ditolak, takut orang membenciku karena aku melakukan ini dan itu, dan segala jenis takut lainnya terus menghantuiku sepanjang masa kecil hingga remaja. Aku tumbuh menjadi