Gue suka bingung dan gak paham deh sama orang-orang yang suka bilang: "nanti Tuhan perlengkapi kok". Bukannya gue gak percaya dengan statement itu, tapi dalam beberapa konteks, gue sensing kayak ada tendensi untuk 'meremehkan' fakta bahwa manusia juga kudu berusaha. Iya, bener, Tuhan bisa membuat manusia bekerja dengan seajaib mungkin hanya dalam sekejap mata, tanpa perlu adanya melatih diri sendiri, memperlengkapi diri dengan skill-skill yang mumpuni, cuman...sampai pada taraf tertentu kok gue ngeliatnya bisa menimbulkan kesan 'malas' ya? Padahal gue yakin kok manusia dipanggil untuk berusaha juga. Hasilnya yang memang gak pernah bisa ada di dalam kontrol kita. Jadi gue suka bingung gitu kalo ada orang yang, well mungkin ini yang dinamakan beriman kali ya idk, suka bilang: "kita ini manusia yang gak akan pernah siap untuk melakukan apapun. Jadi ketika Tuhan bilang dan suruh kita melakukan sesuatu, ya lakukan aja." Iya iya bener sih ya, kedengarannya...
Posts
Showing posts from January, 2023
Hidup Menjadi Seorang Perempuan INFJ
- Get link
- X
- Other Apps
"Gue gila ya?" "Gue mengidap penyakit gangguan jiwa ya?" "Gue terlalu berekspektasi ya?" "Gue terlalu bucin ya?" "Gue terlalu baperan ya?" "Kok gue ngerasa kayak jadi orang aneh bahkan di kalangan rekan, teman, atau circle terdekat sih?" ...dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan membingungkan tatkala gue ngerasa apa yang gue rasakan, alami, pikirkan, itu seperti tidak relatable dengan orang-orang lain, termasuk mereka-mereka yang, gue consider , sebagai orang-orang terdekat gue. Berkali-kali sedih dan kecewa sehingga menyalahkan keadaan serta orang-orang, ternyata gue seringkali lupa bahwa gue memang diciptakan "berbeda". Yup, masing-masing kita memang tentu diciptakan berbeda satu sama lain. Kita diciptakan dengan "spek" -nya masing-masing dan gak ada satupun manusia yang identik dengan seorang manusia lainnya. Ketika gue menyadari bahwa gue memiliki kepribadian INFJ menurut alat ukur kepribadian yang...
- Get link
- X
- Other Apps
Hilang semangat, hilang gairah, semacam...kayak udah ga punya motivasi untuk ngerjain apapun. Termasuk mengerjakan/melakukan hal yang gue senangi. Lately gue lagi ngerasa lonely banget. Gue kayak gak punya siapa-siapa, gatau mau numpahin unek-unek kemana, kehilangan semangat untuk hidup. Triggernya mungkin bisa macem-macem. Salah satunya mungkin dari keinginan gue untuk punya leader, baik leader di kantor, maupun leader rohani. Gue punya keduanya, tapi gue gak ngerasa fungsinya. Gue tetep aja ngerasa sendirian dan leaderless. Iya, gue paham makin dewasa gue memang makin harus mandiri. Tapi gak gini juga. Gak dibiarinin juga. Gak dianggurin juga. Gatau ya terlepas dari mereka mungkin gak ngerasa nganggurin gue, mungkin mereka ngerasa biasa aja, tapi gue tetep sendirian. Gue gak punya pegangan seorang pemimpin yang bisa ngobrol/brainstorming seputar dunia marketing sama gue. Day by day gue mencoba untuk bertahan, kuat, untuk fighting seorang diri. Makin kesini makin capek. Gak sanggup. L...
- Get link
- X
- Other Apps
Waktu fresh graduate: "Belum banyak pengalaman." "Skill belum mumpuni." "Masih harus banyak belajar." Waktu udah punya pengalaman 7 tahun kerja: "Over-qualified." "Budget salary-nya gak masuk." "Expertise kamu ketinggian." Intinya yah, kalo emang gak jodoh ya gak jodoh aja 😂 Gak melulu karena kitanya "gak bisa kerja" atau under-qualified. Sama aja sih kayanya konsepnya dengan cari jodoh a.k.a. pasangan hidup. Bedanya, kalo berkarir masih bisa resign, kalo jodoh pasangan hidup kagak bisa resign 😌
- Get link
- X
- Other Apps
Meista itu...lelet. Lambat. Slow. Bahkan menurut hasil tes IQ waktu SMA aja salah satu indikator kepribadian gue yang paling lemah adalah dalam hal: kecepatan. Ada masa di mana menjadi seseorang yang lelet dan lamban itu gak enak banget. Terlebih di kala lingkungan memaksamu untuk harus lebih cepat dan lebih cepat. Gak ada waktu untuk memproses segala sesuatu. Gak ada ruang untuk bikin salah. Lama-lama...si Meista ini capek menjadi orang yang lelet. Akhirnya dia tingkatkan lah segenap daya dan kekuatannya untuk menjadi lebih cepat, agar dunia bisa menerima dirinya. Hingga pada suatu waktu, dia berhasil menjadi seseorang yang satsetsatset. Ukiran prestasi di dunia karir membuktikan dia bisa bersaing dengan baik dan sehat. Ditambah dengan lingkungan startup demi startup makin mempertajam kemampuannya untuk semakin lebih cepat dalam banyak hal. Hingga dia tiba pada suatu fase lainnya...dia mulai lelah. Dia lantas menyadari bahwa gak semua lingkungan hidupnya bisa menerima ritme dan gayany...
- Get link
- X
- Other Apps
Rasa kesepian ternyata merupakan pembunuh paling berbahaya yang pernah ada. Gak cuma dalam konteks tak memiliki pasangan hidup, tapi dalam konteks hidup manapun, rasa kesepian bisa merenggut sukacita sekalipun ketika mengerjakan hal-hal yang sangat disukai. Kayak Dementor. Penyedot sukacita sampe lo ngerasanya kayak pen mati aja saking ga kuat nahan sakit kesepiannya.
- Get link
- X
- Other Apps
"Even if you don't think of yourself as a very theological person, it's important to ask yourself theological questions when your waiting leaves you doubting. Do you believe God is all-powerful? Do you believe that God is loving? Do you believe that God is good? If so, he has a purpose for your waiting, even if you cannot see it. Pastor and physician D. Martyn Lloyd-Jones contended that the best way to fight off spiritual depression was to talk to yourself rather than listen to yourself . Like the psalmist, we must stop listening to our fears and start preaching to ourselves the goodness of God even when we can't see it clearly ." "No matter how aimless your waiting may seem, if you are God's child, he has a purpose for your holding pattern, and because he is good and loving, he will keep you in it until his purpose is accomplished." Seasons of Waiting , chapter 7 page 96-97
- Get link
- X
- Other Apps
Nice try, Mei. Good work! 👏🏻 Meskipun message yang lo sampaikan mungkin kurang ter-deliver dengan baik atau tepat sasaran, setidaknya upayamu membuktikan bahwa kamu adalah perempuan yang berani, jujur, dan tetap otentik. Apa adanya. Semuanya itu gak ada yang sia-sia. Menanyakan ke Tuhan sejak penghujung tahun 2020 tentang "mengenalnya" bukanlah proses yang sebentar. You've done your best, Mei 🥳 Keep moving forward. You did a great job 😊👏🏻 Take a look on the new opportunities. God wants you to spend your lifetime with a right person. Keep your eyes open. Let the tears flow. Izinkan hatimu disembuhkan dari luka.
- Get link
- X
- Other Apps
Rejection/penolakan itu merupakan bagian dari hidup. Jadi, di tahun 2023 ini gue mau pelan-pelan belajar bagaimana menghadapi penolakan (dalam konteks apapun), tanpa harus menyalahkan diri sendiri, tanpa harus merendahkan diri secara negatif, melainkan dengan cara yang lebih sehat. Gimana maksudnya? Ubah mindset dan sudut pandang. Ketika ngeliat penolakan menjadi bagian dari hidup, itu artinya penolakan gak bisa terhindarkan kan? Berartiii, sebenarnya kita bisa punya banyak peluang untuk mencoba. Kalo penolakan ada, berarti di peluang lainnya ada juga penerimaan. Dan dari apa yang gue pelajari serta imani akhir-akhir ini, gue bisa memilih untuk memfokuskan hati dan pikiran pada sebuah Sumber penerimaan dan Kasih sejati yang menerima gue apa adanya tanpa pamrih. Semoga bisa pegang teguh kepercayaan dan iman ini, jadi ke depannya gue bisa percaya diri untuk melangkah tanpa takut lagi sama yang namanya: PENOLAKAN, meskipun mungkin aja masih tetap akan terjadi dalam hidup gue :)
- Get link
- X
- Other Apps
I often thought that I'm the most anxious and easy-to-panic person when it comes to playing piano in a new community & environment. But yesterday, I proved it wrong. Dad is the most "deg-degan" and easy-to-forget person after all 🤣🤣🤣 ...and he would depend on me to remember all the music arrangement and help him 🙄😅 Sometimes it's beautiful to see this kind of love-hate-relationship with my father. It's like...bapak gue nyebelin banget! ...tapi yah gimana gue juga sayang sebagai anak yekan...