SARAPAN PAGI: Sabar Menunggu

Photo by Sweet Ice Cream Photography on Unsplash


10 September 2014...

Pernah gak sih kalian ngerasa Tuhan seperti cuek karena doa kalian yang gak kunjung dijawab? Mungkin kalian sudah berdoa sungguh-sungguh tapi jawaban-Nya belum muncul juga. Atau pernah gak kalian ngerasa Tuhan seperti nge-PHP-in?

Saya pernah ngerasain kedua hal itu.

Seperti yang dibilang sama Marion Stroud dalam renungan harian Our Daily Bread tanggal 1 September 2014 kemarin:

"Waiting is hard at any time; but when days, weeks, or even months pass and our prayers seem to go unanswered, it's easy to feel God has forgotten us."

Yap, saya pernah merasakan 'kayaknya Tuhan lupa deh sama saya'. Semudah itu saya bisa berpikir kalo Tuhan ngelupain saya hanya karena doa-doa saya yang gak dijawab (atau lebih tepatnya: belum dijawab).

But, no. We are never forgotten by Him. Satu kalipun Tuhan gak pernah ngelupain kita. Satu kalipun Tuhan gak pernah ngelupain doa-doa kita. Yang bikin kita sering jatuh sama pemikiran tersebut adalah karena ketidaksabaran dan keegoisan kita karena pengen dapet jawaban doa yang cepet. Udah gitu godaan si 'jahat' juga bisa menggunakan masa-masa 'menunggu' yang kita alami untuk menggoyahkan iman kita ketika sedang menunggu jawaban doa dari Tuhan. Saya pernah mengalami masa-masa malas berdoa dan malas saat teduh ketika saya sedang mendoakan sesuatu hal dan lama dapet jawaban-Nya. Setelah saya sadari lagi, ternyata saya kena distraksi dari si 'jahat'. Kita tau lah ya, iblis mana mau sih kita punya hubungan pribadi yang dekat sama Tuhan. Iblis pasti maunya kita jauh dari Tuhan.

Bacaan Alkitab yang saya nikmatin di saat teduh tanggal 1 September itu diambil dari Mazmur 13. Disitu diceritain tentang doanya Raja Daud ketika ia berdoa sama Tuhan desperately. Nah, teladan yang bisa saya tiru adalah: walaupun Raja Daud sangat putus asa, tapi pada akhirnya dia tetap inget loh sama kebaikan-kebaikan Tuhan yang pernah dia alami.

"Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku." (Mazmur 13:6)

Saya ngebayangin kalo konteks sekarang saya ngalemin hal yang sama kayak Daud, kayanya saya gak akan kepikiran sama kebaikan-kebaikan Tuhan; saking egoisnya saya. Namun setelah membaca dan merenungi hal ini, akhirnya saya sadar bahwa Tuhan sama sekali gak cuek kok. Dia Maha Mendengar. Soal doa yang lama banget dijawab-Nya itu ya karena Dia memang punya jawaban, waktu, dan cara-Nya sendiri untuk menjawabnya. Maka dari itu, implikasi yang bisa saya terapin ke diri sendiri adalah fokus pada kebaikan-kebaikan Tuhan walaupun saya berada dalam kondisi hidup yang sulit banget atau bahkan jatuh sekalipun. Ketika saya merasa doa saya gak dijawab-jawab dan nunggunya lamaaaaa banget, saya akan menaruh kepercayaan saya 100% sama Tuhan, dan tanemin di mindset saya kalo 'Tuhan itu gak lupa sama saya dan gak lupa sama doa-doa saya'. Untuk itu: tetaplah berdoa πŸ˜Š

-----

Momen-momen menunggu emang ngebosenin sih, hahaha, tapi kalo yang ditunggunya itu Tuhan dan bukan menunggu manusia atau apapun yang ada di dunia ini, percayalah hati dan hidup kita bakal damai sejahtera 😊

"Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!" (Mazmur 33:20)

Sebagai penutup postingan saya kali ini, satu quote yang pengen saya highlight dari renungan diatas adalah:

God is worth waiting for; His time is always best.

Stay blessed, readers! πŸ’“

Comments

Popular posts from this blog

Enggak Mau Main Piano Lagi Selamanya

MUSIM(an) -- Sebuah perspektif dari cewek yang doyan makan

Cara Jatuh Cinta Sama Indonesia

MAKANAN JIWA: Kasih yang (Tidak) Terbatas

Apakah Relasi dengan Sesama Bisa Menjadi Berhala?

7 Tipe Penumpang Gerbong Pertama dan Terakhir

Suasana Hati Seperti Langit: Mendung

"Rejection" vs "Reflection" - Belajar Dari Lagu MULAN